Lumpia Semarang sedikit berbeda dengan lumpia di daerah lain, yaitu selalu menggunakan rebung sebagai isi. Meskipun seringkali dicampur dengan bahan lain untuk menambah cita rasa. Rebung memang mudah didapat di daerah ini dan harganyapun cukup terjangkau, jadi wajar bila kemudian masyarakat mengembangkannya.
Lumpia Semarang pertama kali dibuat dan dipasarkan oleh pasangan Siem Gwang Sing dan Tjo Po Nio yang kemudian diturunkan dan berkembang pesat. Sekarang ini ada 6 aliran lumpia di Semarang. Aliran pertama adalah lumpia gang Lombok yang dimiliki oleh Siem Swie Kiem. Aliran kedua berada di Jalan Pemuda yang didirikan oleh keluarga almarhum Siem Swie Hie yang merupakan adik dari Siem Swie Kiem. Aliran ketiga adalah lumpia jalan Matram yang dimiliki oleh Siem Hwa Nio yang merupakan kakak dari Siem Swie Kiem.
Untuk aliran keempat dikembangkan oleh mantan karyawan lumpia Jalan Pemuda yang kemudian membuka usaha sendiri. Aliran keenam didirikan oleh masyarakat “luar” yang hobi kuliner dan berkreasi setelah mendapatkan pembelajaran. Sedangkan aliran terakhir adalah lumpia Jalan Tangga Mus dengan cirri khas bentuknya bulat-bulat dan gurih.
Resep lumpia Semarang:
Berikut ini resep yang bias dicoba di rumah bila ingin membuat lumpia Semarang.
Bahan Utama:
150 gram daging ayam yang dicincang lembut
150 gram rebung diiris memanjang dan direbus
50 gram ebi
3 batang daun bawang
Putih telur untuk perekat
Bumbu:
Garam
50 gram siung Ebi
4 siung Bawang dicincang
1 sdt kecap asin
2 sdm kecap manis
1/4 sdt lada bubuk
6 butir bawang merah, cincang
2 sdm minyak wijen
Cara Membuat Lumpia Semarang
Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum, kemudian masukkan semua bumbu dan bahan ke dalam wajan. Masak hingga rebung lemas. Ambil 2 sdm adonan kemudian letakkan ke kulit lumpia. Gulung dan terakhir olesi putih telur agar tidak lepas. Goring hingga warnanya menguning.
{ 0 comments... read them below or add one }
Posting Komentar